Subject and Predicate
Rabu, 16 Januari 2013
0
komentar
Ketika kita mulai berbicara atau menulis sebuah kalimat, maka kita harus mempunyai sesuatu atau seseorang yang sedang kita bicarakan dan apa yang sedang dikerjakan. Dengan kata lain, sebuah kalimat harus mengandung pelaku pekerjaan dan apa yang dikerjakan pelaku itu. Dengan kata lain, maka sebuah sentence terbagi menjadi 2 bagian unsur pembentuk kalmat, yaitu :
1. Subjek
2. Predikat
Subjek adalah sesuatu atau seseorang yang sedang kita bicarakan, sedangkan predikat adalah apa yang kita bicarakan perihal subjek tersebut.
Contoh : Jone is crying.
Jone = subjek
is crying = predikat
Namun terkadang, subjek tidak ditulis dengan alasan bisa dimengerti walau tidak ditulis, seperti pada imperrative sentence.
Contoh : Come here.
Kalimat di atas secara tertulis hanya mengandung predikat, namun kalimat di atas seandainya ditulis lengkap, bentuknya akan seperti :
You come here
You = subjek
come here = predikat
Namun subjeknya tidak dicantumkan, dengan alasan sudah populer secara umum.
Lalu bagaimana menentukan subjek dan predikatnya pada interrogative sentence ? Cara yang paling gampang adalah merubah dahulu interrogative sentence ke dalam statement.
Contoh : Will you sit down ?
dirubah menjadi
You will sit down.
You = subjek
will sit down = predikat
Namun terkadang pula ada yang tidak bisa dirubah ke statement.
Contoh : Who saw you ?
Nah, kalau kasusnya seperti ini, maka tetap :
Who = subjek
saw you = predikat
Kata yang digunakan oleh subyek biasanya kata benda/nouns dan kata ganti/pronoun. Begitu juga obyek, umumnya menggunakan 2 kelas kata tersebut, sedangkan predikat biasanya berbentuk kata kerja/verb. Subyek biasanya ditempatkan sebelum kata kerja, dan bisa diketahui dengan menggunakan pertanyaan who atau what.
Contoh : Rahim went out.
Maka subjeknya adalah Rahim, karena bisa diketahui dengan pertanyaan "Who went out?"
Sedangkan objek biasanya ditempatkan setelah kata kerja, dan bisa diketahui dengan menggunakan pertanyaan whom atau what.
Contoh : The boy ate rice.
Objeknya adalah rice, karena bisa diketahui dengan pertanyaan "What did the boy eat?"
Dalam kalimat, objek terbagi 2 bagian, yaitu :
1. Indirect Object
2. Direct Object
Untuk menemukan indirect object, bisa menggunakan kata tanya whom, sedangkan direct object bisa ditemukan dengan menggunakan kata what.
Contoh : She gave me a book
Direct objek = a book
Indirect objek = me
Secara umum, penempatan noun dan pronoun dilihat dari letak pola kalimatnya, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Nominative Case
2. Objective Case
3. Possessive Case
Nominative Case adalah keadaan dimana noun/pronoun ditempatkan sebagai subjek.
Objective Case adalah keadaan dimana noun/pronoun ditempatkan sebagai objek.
Possessive Case adalah keadaan dimana noun/pronoun ditempatkan sebagai bentuk kepemilikan.
Contoh possesive case : Rahim's book.
1. Subjek
2. Predikat
Subjek adalah sesuatu atau seseorang yang sedang kita bicarakan, sedangkan predikat adalah apa yang kita bicarakan perihal subjek tersebut.
Contoh : Jone is crying.
Jone = subjek
is crying = predikat
Namun terkadang, subjek tidak ditulis dengan alasan bisa dimengerti walau tidak ditulis, seperti pada imperrative sentence.
Contoh : Come here.
Kalimat di atas secara tertulis hanya mengandung predikat, namun kalimat di atas seandainya ditulis lengkap, bentuknya akan seperti :
You come here
You = subjek
come here = predikat
Namun subjeknya tidak dicantumkan, dengan alasan sudah populer secara umum.
Lalu bagaimana menentukan subjek dan predikatnya pada interrogative sentence ? Cara yang paling gampang adalah merubah dahulu interrogative sentence ke dalam statement.
Contoh : Will you sit down ?
dirubah menjadi
You will sit down.
You = subjek
will sit down = predikat
Namun terkadang pula ada yang tidak bisa dirubah ke statement.
Contoh : Who saw you ?
Nah, kalau kasusnya seperti ini, maka tetap :
Who = subjek
saw you = predikat
Kata yang digunakan oleh subyek biasanya kata benda/nouns dan kata ganti/pronoun. Begitu juga obyek, umumnya menggunakan 2 kelas kata tersebut, sedangkan predikat biasanya berbentuk kata kerja/verb. Subyek biasanya ditempatkan sebelum kata kerja, dan bisa diketahui dengan menggunakan pertanyaan who atau what.
Contoh : Rahim went out.
Maka subjeknya adalah Rahim, karena bisa diketahui dengan pertanyaan "Who went out?"
Sedangkan objek biasanya ditempatkan setelah kata kerja, dan bisa diketahui dengan menggunakan pertanyaan whom atau what.
Contoh : The boy ate rice.
Objeknya adalah rice, karena bisa diketahui dengan pertanyaan "What did the boy eat?"
Dalam kalimat, objek terbagi 2 bagian, yaitu :
1. Indirect Object
2. Direct Object
Untuk menemukan indirect object, bisa menggunakan kata tanya whom, sedangkan direct object bisa ditemukan dengan menggunakan kata what.
Contoh : She gave me a book
Direct objek = a book
Indirect objek = me
Secara umum, penempatan noun dan pronoun dilihat dari letak pola kalimatnya, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Nominative Case
2. Objective Case
3. Possessive Case
Nominative Case adalah keadaan dimana noun/pronoun ditempatkan sebagai subjek.
Objective Case adalah keadaan dimana noun/pronoun ditempatkan sebagai objek.
Possessive Case adalah keadaan dimana noun/pronoun ditempatkan sebagai bentuk kepemilikan.
Contoh possesive case : Rahim's book.
0 komentar:
Posting Komentar